Veteriner: Lesitin & Fosfolipid

Fosfolipid telah digunakan secara luas sebagai eksipien dalam dunia pengobatan manusia selama beberapa dekade. Kini, berbagai produk di bidang kedokteran hewan juga mulai memanfaatkan beragam keunggulan dari fosfolipid.

Eksipien alami ini—yang diekstrak dari kedelai atau kuning telur—bersifat biokompatibel, tidak beracun, dan menunjukkan performa sangat baik. Mereka juga telah memenuhi standar regulasi yang semakin ketat dalam formulasi produk-produk veteriner.

Sebagai eksipien multifungsi, fosfolipid dapat memberikan berbagai manfaat dalam formulasi obat hewan. Mereka cocok digunakan untuk semua jalur pemberian, baik oral, topikal, maupun injeksi.

Secara teknis, fosfolipid berfungsi sebagai agen pembasah, pelarut, emulsifier, pembentuk depot, hingga pembentuk liposom. Di sisi lain, secara fungsional mereka juga meningkatkan kualitas produk melalui peran sebagai agen peningkat permeasi, penambah bioavailabilitas, pelembap, dan penstabil tekstur.

Karena merupakan komponen alami tubuh, fosfolipid tidak meninggalkan residu berbahaya, sehingga tidak menjadi perhatian dalam pengujian residu susu maupun daging. Mereka tidak berbau atau memiliki aroma ringan seperti kacang, serta rasa yang lembut—berbeda dengan emulsifier sintetis yang umumnya pahit.

Fosfolipid bahkan mampu menekan rasa pahit tanpa memengaruhi rasa lainnya, menjadikannya sangat cocok untuk hewan dengan sensitivitas rasa tinggi seperti kucing. Ketika diberikan secara injeksi, fosfolipid terbukti aman dan tidak menimbulkan reaksi alergi atau syok anafilaksis, berbeda dengan surfaktan sintetis yang berpotensi membahayakan.